Rabu, 21 Mei 2014

Melalui globalisasi, informasi yang benar-benar sudah memasuki rumah,  sekolah, dan institusi agama. Kita diseret menjadi pengakses dan penikmat berbagai bentuk informasi revolusi kultural di negara-negara atau bangsa-bangsa lain di muka bumi. Kita terus menerus diberi hidangan bernama “Menu Perubahan” yang mengarahkan kepada kita agar menjadi manusia lain; corak manusia yang sesuai dengan target-target dari “rezim” globalisasi.
Realitas atau alam baru yang terbentuk oleh medium internet ini pada perkembangannya menciptakan masyarakat baru sebagai warganya yang dalam istilah pengguna dan pemerhati internet lazim disebut dengan netizen. Relaitas baru yang terbentuk oleh medium internet ini membawa perubahan paradigma dalam kehidupan umat manusia. Kehidupan manusia tidak lagi hanya merupakan aktivitas yang bersifat fisik dalam dunia nyata (real) belaka akan tetapi menjangkau juga aktivitas non-fisik yang dilakukan secara virtual.
Paparan tersebut sudah meningkat tentang kekuatan media sebagai penentu utama perubahan kehidupan manusia dan bangsa-bangsa manapun di muka bumi. Lewat media yang menjadi mediasi global, manusia bukan hanya akan menjadi pembelajar sejarah, tetapi juga menjadi pelaku sejarah. Persoalannya, sejarah diukir oleh manusia. Kekuatan media telah kita akui sebagai kekuatan fundamental yang bisa merubah dan menggerakan mesin-mesin dalam kehidupan manusia, masyarakat, dan negara.
Di era globalisasi informasi ini sudah bisa atau sedang kita rasakan akibat buruknya bagi kehidupan dan peradaban manusia, di samping ada manfaat yang bisa diperoleh manusia. Manusia memang sudah banyak mendapatkan keuntungan dengan globalisasi informasi, karena manusia diberi kemudahan mendapatkan atau mengakses informasi sebanyak-banyaknya, sehingga manusia dapat menguasai dinamika sains dan teknologi. Akan tetapi sisi buruk telah benar-benar hadir secara real dalam kehidupan manusia. Kehidupan manusia semakin akrab dengan berbagai bentuk kejahatan alam maya (cyber crime), yang tidak bisa dipungkiri sebagai akibat dan bahkan sasaran dari globalisasi informasi. Berbagai produk teknologi seperti komputer misalnya telah dijadikan sebagai media untuk informasi global dan produk teknologi inilah yang sekaligus mempelancar maraknya cyber crime.
Komputer adalah produk teknologi canggih, yang di satu sisi bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk membangun dan mengefektifkan aktivitas-aktivitas kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Akan tetapi komputer juga bisa disalahgunakan, semisal dijadikan sebagai media untuk menyebarkan produk-produk virus yang jelas-jelas membahayakan aspek-aspek strategis. Para pelaku di dunia maya seperti programmer dan penyebar virus bisa memanfaatkan komputer sebagai sarana mulai dari tahap eksperimen virus, komoditi atau jual beli virus, hingga ke kompetisi untuk memperebutkan kemenangan tentang siapa yang paling kapabilitas dalam menciptakan virus.

0 komentar:

Posting Komentar